Kamis, 30 Januari 2025

RANGKUMAN PERTEMUAN KE 15 (30-01-2025)

APA ITU PROXMOX ?

Proxmox adalah salah satu platform virtual server bersistem open sources yang berbasis Linux Debian. Bentuknya seperti hardware dan sistem operasi dengan tujuan supaya kamu bisa mengelola 2 teknologi virtualisasi sekaligus.

    1. Jenis Virtual Machine di Proxmox

    Di Proxmox, pengguna dapat membuat dua jenis VM:

    a) KVM (Kernel-based Virtual Machine)

    KVM adalah solusi virtualisasi penuh (full virtualization) yang memungkinkan pengguna menjalankan berbagai sistem operasi, termasuk Windows, Linux, BSD, dan lainnya.

    Karakteristik KVM di Proxmox:

  • Menggunakan teknologi virtualisasi hardware (VT-x/AMD-V).
  • Setiap VM mendapatkan sumber daya yang dialokasikan secara independen (CPU, RAM, storage).
  • Mendukung passthrough hardware (GPU Passthrough, USB Passthrough).
  • Cocok untuk beban kerja yang berat atau aplikasi yang memerlukan isolasi penuh.
  • Bisa menjalankan OS berbeda-beda dalam satu host.

    Kelebihan KVM:

     Mendukung banyak sistem operasi.
     Performa hampir mendekati bare metal.
     Isolasi yang kuat antar VM.
     Bisa menggunakan snapshot dan backup dengan mudah.

    Kekurangan KVM:

     Membutuhkan lebih banyak resource dibanding LXC.
     Overhead lebih besar karena tiap VM menjalankan kernel sendiri.

    b) LXC (Linux Containers)

    LXC adalah virtualisasi berbasis container yang memungkinkan pengguna menjalankan banyak instance Linux dengan berbagi kernel yang sama dengan host.

    Karakteristik LXC di Proxmox:

  • Tidak menggunakan virtualisasi hardware, tetapi berbasis container.
  • Setiap container berbagi kernel yang sama dengan Proxmox host.
  • Lebih ringan dan lebih cepat dibandingkan KVM karena tidak perlu emulasi hardware.
  • Digunakan untuk menjalankan Linux-based workloads (tidak bisa menjalankan Windows).
  • Sangat cocok untuk aplikasi berbasis server, seperti database, web server, atau layanan mikro.

    Kelebihan LXC:

     Ringan & cepat dibanding KVM.
     Efisiensi resource tinggi (karena tidak menjalankan OS lengkap).
     Booting sangat cepat.
     Bisa menggunakan storage sharing yang lebih efisien.

    Kekurangan LXC:

     Hanya bisa menjalankan Linux (tidak bisa menjalankan Windows).
     Isolasi tidak sekuat KVM karena berbagi kernel host.
     Beberapa aplikasi yang membutuhkan kernel khusus mungkin tidak bisa dijalankan

    2. Perbedaan KVM dan LXC

Fitur

KVM

LXC

Virtualisasi

Full Virtualization

Container-based

OS yang Didukung

Windows, Linux, BSD

Hanya Linux

Performa

Lebih lambat dibanding LXC (karena overhead)

Sangat cepat & ringan

Penggunaan Resource

Lebih banyak (per VM menjalankan kernel sendiri)

Lebih hemat (berbagi kernel dengan host)

Isolasi

Tinggi (seperti mesin fisik)

Rendah (berbagi kernel)

Penggunaan

Cocok untuk sistem yang memerlukan isolasi kuat, Windows, atau aplikasi berat

Cocok untuk Linux server ringan, microservices, database, dan web server


    3. Bisa membuat VM apa saja diproxmox

  • KVM :
    - Windows (Windows 10, 11, Windows Server 2016, 2019, 2022)
    - Linux (Ubuntu, Debian, CentOS, Rocky Linux, AlmaLinux, Fedora, OpenSUSE, dll.)
    - BSD (FreeBSD, OpenBSD, pfSense, OPNSense, dll.)
    - MacOS (Hackintosh/MacOS di KVM, tapi perlu modifikasi tambahan)
    - OS Khusus (MikroTik CHR, VyOS, FreeNAS, OpenWRT, dll.)
  • LXC :
    - Debian
    - Ubuntu
    -  Alpine Linux
    - CentOS/Rocky Linux/ AlmaLinux
    - Arch Linux
    - TurnKey Linux Appliances ( Nextcloud, WordPress, OpenVPN, dll)

    - VM: Jika butuh isolasi penuh dan bisa menjalankan OS apa saja (termasuk Windows).
    - LXC: Jika ingin performa lebih tinggi dengan overhead rendah (hanya untuk OS berbasis Linux).

    4. Tata Cara Membuat VM di Proxmox

    a) Cara Membuat KVM VM di Proxmox

  1. Login ke Proxmox melalui antarmuka web.
  2. Pilih Datacenter > Node (server Proxmox) > Create VM.
  3. Beri Nama VM sesuai kebutuhan.
  4. Pilih OS Image (ISO Windows/Linux yang sudah diunggah sebelumnya).
  5. Konfigurasikan System dan Hard Disk:
    • Pilih SCSI/IDE/SATA sebagai jenis hard disk.
    • Atur ukuran penyimpanan yang dibutuhkan.
  6. Konfigurasi CPU dan RAM sesuai kebutuhan.
  7. Pilih Network (Bridge mode untuk koneksi ke jaringan).
  8. Klik Finish, lalu jalankan VM.
  9. Install OS sesuai prosedur masing-masing sistem operasi.

    b) Cara Membuat LXC Container di Proxmox

  1. Login ke Proxmox melalui antarmuka web.
  2. Pilih Datacenter > Node (server Proxmox) > Create CT.
  3. Beri Nama Container.
  4. Pilih Template OS (misalnya Ubuntu, Debian, CentOS).
  5. Konfigurasikan Root Disk (ukuran penyimpanan container).
  6. Atur CPU dan RAM.
  7. Konfigurasikan Jaringan (Bridge mode atau NAT).
  8. Klik Finish dan jalankan container.
  9. Login ke container via Console dan mulai instalasi aplikasi yang dibutuhkan.
  • HASIL :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RANGKUMAN PERTEMUAN KE 17 ( 14-03-2025)

INSTALL WINDOWS PADA PROXMOX 1.  Install file Windows ISO dan VirtIO drivers 2. Create VM :         1) klik OS - Type - Ubah Linux menjadi M...